Pulau Sumatera adalah pulau terbesar ke 6 di dunia , pulau besar paling barat indonesia ini memiliki nama lain yaitu Pulau Andalas, Pulau Percha dan Pulau Emas. Pulau yang di dalam nya terdapat 9 provinsi (termasuk kepulauan riau) ini dihuni oleh sebagian besar oleh bangsa melayu, dan terbagi ke berbagai suku besar seperti Aceh, Batak dan Minang.
Sumatera sebagai Pulau Emas
Dalam sumber-sumber sejarah maupun cerita-cerita rakyat, adalah Pulau Emas. Istilah tersebut disebutkan oleh cerita rakyat minangkabau yaitu Pulau Ameh (Pulau Emas) yaitu dalam cerita Cindua Mato. Dan disebutkan juga oleh seorang musafir dan juga pendeta dari Cina yang bernama I-tsing yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) pada abad ke-7, menyebut Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti negeri emas. Dalam berbagai prasasti, Sumatera disebut dalam bahasa Sanskerta dengan istilah: Suwarnadwipa (pulau emas) atau Suwarnabhumi (tanah emas). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Budha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Begitu juga para musafir Arab menyebut Sumatera dengan nama "Serendib" (tepatnya: "Suwarandib"), transliterasi dari nama Suwarnadwipa.
Ibnu Batutah (Sumber) |
Antara Samudra dan Sumatera
Kerajaan Samudera adalah kerajaan yang berada di wilayah Aceh yang berada di paling utara pulau sumatera yang berdiri pada abad ke-13 dan abad ke-14. Dan mulai dari abad ke-15 para musafir dari eropa menggunakan nama kerajaan Samudra untuk menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang disebut Borneo, dari nama Brunai, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula didatangi orang Eropa. Dan sebutan Sumatera bermula dari seorang petualang yang mahsyur dari maroko yaitu Ibnu Batutah yang mula mula bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah, tentu yang di maksud dengan samatrah adalah kerajaan Samudra. Dan pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.
Peta kuno Sumatera (Sumber) |
Penggunaan nama Sumatera pada peta
Adapun penulisan nama sumatera pada peta tercatat bermula pada tahun 1490 yaitu Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau Samatrah. Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan kemudian munculah nama Camatarra. Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama Samatara, sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama Samatra. Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu Camatra, dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya Camatora. Antonio Pigafetta tahun 1521 pertama kali memakai nama yang mendekati nama pada saat ini yaitu Somatra. Dan di dalam catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatera. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah Indonesia: Sumatera. Sehingga sampai sekarang Pulau Emas tersebut di beri nama Sumatera.
Ternyata ini asalnya nama pulau Sumatera
4/
5
Oleh
Malin Sutan